Work From Home (
WFH ) akibat Covid-19 dimulai sejak tanggal 20 Maret 2020. Namun ide untuk mencoba ternak
lele di dalam ember atau istilahnya “budikdamber” ( budidaya ikan dalam ember )
baru dimulai tanggal 08 April 2020. Idenya cukup menarik, budidaya ikan lele yang tidak memerlukan tempat luas tetapi hasilnya lumayan dan dalam waktu singkat.
Benih lele yang kupilih adalah varietas MUTIARA didapatkan di Balai Benih Ikan (
BBI ) Ciganjur yang beralamat di Jl. Moh. Kahfi I, Jakarta Selatan. Benih lele ukuran 4-5 cm
dihargai Rp 300/ekor, sedangkan ukuran 6-7 cm dihargai Rp 350/ekor. Dengan
asumsi bahwa semakin besar benih lele akan semakin baik daya survive-nya, maka
kuputuskan membeli benih lele ukuran 6-7 cm seharga Rp 50,000 dan dapatlah 145
ekor anak lele yang diboyong dengan plastik beroksigen. BBI Ciganjur cukup luas,
selain benih lele ada juga benih ikan Nila, ikan Gurame, dan ikan hias.
Budidaya lele ditentukan oleh kualitas benih, sebaiknya membeli ke peternak atau ke balai benih ikan. Lele varietas mutiara dari BBI Ciganjur adalah hasil penelitian di balai perikanan Sukamandi, Jawa Barat. Lele varietas ini ternyata adalah hasil persilangan dari strain ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo yang diseleksi selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan. Ikan lele mutiara ini dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 77/KEPMEN-KP/2015. Dinamai MUTIARA artinya “mutu tinggi tiada tara”. Laju pertumbuhan tinggi: 10-40% lebih tinggi daripada benih-benih lain
Benih lele yang baru dimasukkan ke dalam ember jangan langsung diberi pakan, biarkan hingga 3-4 jam utk proses adaptasi. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap. Sedikit demi sedikit, melihat respon lele, jika pakan tidak dimakan, jangan lanjutkan pemberian pellet.
Ember yang digunakan untuk budidaya bisa berupa ember tong sampah ( volume 80 liter ) atau Ember plastik volume 100 liter. Ember 80 liter idealnya diisi dengan 50 benih ikan lele, sedangkan ember 100 liter idealnya diisi dengan 70 benih ikan lele.
Pellet yang cocok utk benih ikan lele ukuran 6-7 cm adalah pellet dengan kode PF1000. Jika ukuran benih lele ukuran 4-5 cm cocok dengan pellet
PF800 , dan jika benih lele ukuran 2-3 cm cocok dengan pellet PF500. Setelah anak lele berumur 2 minggu, pellet diganti dengan pellet berkode 781-1,
setelah umur 4 minggu sd 8 minggu diberi pellet dengan kode 781-2. Kadar protein
pellet PF 500 > PF 800 > PF 1000 > 781. Selain pellet, nasi sisa juga bisa diberikan ke lele, bakal dilahap habis tanpa sisa. Tambahan protein juga bisa dengan memberikan MAGOD, yaitu larva Black Soldier Fly ( BSF ). Tambahan telur reject yang direbus juga bagus utk asupan protein lele, tapi kelemahannya air dalam ember menjadi lebih cepat bau.
Guna menghindari kasus lele kembung dan untuk mengurangi bau air di dalam ember, perlu dibuat pakan fermentasi , yaitu pellet 781 yang diberi EM
4 khusus perikanan ( botol pink ) Salah satu pakan alternatif lainnya yang dipercaya bisa menjaga imunitas lele adalah daun pepaya, diberikan 1-2 minggu sekali ketika lele berumur di atas 5 minggu.
Pada umur 10 hari rata-rata benih lele budikdamber sudah
bertambah panjangnya dari 6-7 cm menjadi 10-12 cm. Pada umur 30 hari benih lele sudah menjadi 18-20 cm.
Daya
tahan benih ikan lele varietas Mutiara terhadap penyakit relatif tinggi: sintasan (SR = Survival Rate)
pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas
hydrophila (tanpa antibiotik). Toleransi
lingkungan relatif tinggi: suhu 15-35 oC, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit
< 0,3 mg/L, salinitas 0-10 ‰. Produktivitasnya juga relatif tinggi: produktivitas pada tahap pembesaran 20-70% lebih tinggi
daripada benih-benih strain lain
Beberapa
pengalaman peternak lele mengeluhkan lele banyak mati jika kolam / ember terkena
air hujan. Salah satunya akibat amoniak di dasar kolam/ember yang teraduk ke
permukaan dan kemudian amoniak ini menjadi bersifat racun. Maka ada baiknya ember ternak harus diletakkan di bawah atap naungan yang tidak terkena
air hujan secara langsung.
Kualitas
air juga menentukan. Air tanah berkualitas bagus bisa langsung di-isi benih
ikan lele. Sedangkan air PDAM yang mengandung kaporit harus didiamkan 3-5 hari
dan sebaiknya dicampur EM 4.
Akibat kotoran lele, air dalam ember akan kotor dan berbau. Kasus lele menggantung disebabkan kualitas air yang sudah rendah kadar oksigennya, dan kadar CO2-nya tinggi. Salah satu solusinya adalah pengurasan ember.
Guna menjaga kualitas air, pengurasan ember perlu dilakukan. Pengurasan
dilakukan 2 minggu sekali ( saat umur pemeliharaan 0-2 minggu ), kemudian
menjadi seminggu sekali ( umur 3-5 minggu ) atau tergantung tingkat bau-nya air.
Pengurasan menggunakan selang panjang 2 meter dengan teknik “Sipon”, yaitu
selang direntangkan membentuk huruf “U”, lalu diisi air sampai penuh di kedua
sisinya, lalu salah satu sisi tempat air keluar ditutup rapat dengan jari, dan
sisi lainnya dimasukkan ke dalam ember dengan cepat. Dengan prinsip
kapilaritas, air dari dalam ember akan keluar dengan membawa sisa-sisa makanan
dan kotoran lele yang ada di dasar lele. Pengurasan bisa dilakukan sampai air habis. Walaupun lele terkenal bisa hidup di air keruh/kotor, tetapi pengurasan bisa meminimalkan kematian lele akibat kanibalisme dan rasa daging lele jadi lebih enak.
Lele memiliki sifat kanibal yang sanggup dan tega memakan temannya sendiri. Biasanya jika lele terlambat diberi pakan atau jika lele terbiasa diberi pakan daging, seperti ayam tiren, telur rebus, dll. Pengalamanku menunjukkan bahwa lele mulai kanibal mulai umur 5 minggu, dahsyat…daging lele disantap habis, hanya tinggal kepala dan durinya saja yang kutemukan saat menguras ember.
Aplikasi
EM 4 ( Effective Organism ) berpengaruh baik untuk mengurangi bau air di
kolam/ember lele dan juga sebagai prebiotik untuk kesehatan lele, tepatnya untuk
menghindarkan dari penyakit kembung yg bisa berujung pada kematian lele. EM 4
yang dipakai khusus utk perikanan ( botol warna pink ). EM 4 bisa dicampurkan
di air kolam, atau bisa juga dicampur pada pellet. Pellet 1 Kg + setengah tutup
botol EM 4 yang dilarutkan dalam 350 ml air yang kemudian diaduk secara merata
dan disimpan dalam wadah tertutup. Setelah disimpan selama 3 hari, pellet akan
ditumbuhi jamur dan berwana agak keputih-putihan. Tapi sebenarnya saat baru
dicampurpun, pellet sudah bisa diberikan ke lele.
Cara
membedakan lele jantan dan betina adalah dengan melihat alat kelaminnya di
bagian bawah perutnya. Jika hanya berbentuk lubang bulat, maka itu adalah lele
betina, sedangkan jika ditemukan sejenis penis, maka itu adalah lele jantan.
Untuk indukan, lele jantan setidaknya berumur 8 bulan, sedangkan lele bentina
berumur 1 tahun. Periksa kelaminnya, jika memerah dan membengkak, itu pertanda
lele siap utk kawin. Saat memegang lele hati-hati dengan patil-nya , jika perlu
menggunakan kain lap agar tidak licin saat memegang badan lele.
PANEN PERDANA
Panen lele biasanya dilakukan secara bertahap, sebab ukuran lele tidak seragam akibat kompetisi di dalam ember.
Pada umur 2 bulan, panen perdana dilakukan. Hasilnya diluar dugaan, dari 145 ekor benih lele yang ditebar, ada 120 ekor ikan lele yang survive. Total beratnya 12.8 Kg.
Berat rata-rata lele 100 gram , Berat maksimal ada yang 170 gram, Berat Minimal ada yang hanya 60 gram.
Dari total 120 ekor ikan lele yang berhasil survive sampai umur 2 bulan, 97 ekor langsung kupanen, sisanya yang 23 ekor kupelihara kembali sampai umur 3 bulan.
Cara mematikan lele sangat beragam, ada yang dengan mematahkan tulang tengkuknya tetapi ada juga cara yang lebih mudah, yaitu dengan menaburkan garam di dalam ember yang berisi lele hidup tanpa air, lalu ember ditutup, dan dalam waktu tidak sampai 1 menit, lele sudah mati lemas dan siap utk dibersihkan isi perut dan insangnya.
Demikian pengalamanku berbudidaya ikan lele di dalam ember, semoga bisa menginspirasi, tidak perlu lahan luas dan dalam waktu 2-3 bulan sudah bisa panen.