Cerita berawal dari pemasangan iklan rumah/ruko disewakan yang dipasang di lokasi rumah/ruko maupun di medsos. Bergantian beberapa peminat mengubungi via WA maupun telepon, menanyakan kondisi rumah/ruko, harga sewa, dan lain-lain. Entah sudah berapa kali peminat yang memberi harapan palsu, sudah survey ke lokasi, bilangnya OK, tapi akhirnya membatalkan. Bahkan ada yang sudah deal harga dan sudah dibuatkan draft surat perjanjian-pun akhirnya bisa batal.
Ternyata membutuhkan kesabaran dan jiwa yang besar untuk menunggu kandidat penyewa rumah / ruko yang tepat. Banyak yang memberikan nasehat, kalau yang batal atau keberatan dengan harganya berarti memang bukan pangsa pasar rumah/ruko kita. Itu sedikit bisa melegakan dan membesarkan jiwa Kami.
Sampai pada suatu hari, tiba-tiba di suatu siang ada yang mengirim pesan WA ke Kami menanyakan apakah ruko-nya masih tersedia untuk disewa, sebut saja Mr A. Saat saya bilang masih ada, langsung Mr A menelepon Kami, seolah menunjukkan keseriusannya. Mr A bilang dia sudah melihat ruko-nya dari luar dan menyatakan cocok sekali dengan usaha yang akan dijalankan. Hingga akhirnya Mr A menanyakan tarif sewanya, setelah saya infokan dia coba nego untuk menawar. Lalu dia bilang akan menghubungi atasannya utk konfirmasi harga sewanya.
Tidak sampai setengah jam, siang itu Mr A menghubungi kembali dan menyatakan atasannya sudah setuju dengan harganya. Horee......sesaat Kami langsung bahagia luar biasa, bagaimana tidak... setelah berbulan-bulan menunggu kandidat penyewa ruko, akhirnya ada yang mau menyewa dengan harga sesuai keinginan Kami. Prosesnya cepat sekali, Wah doa Kami akhirnya terkabul.
Namun sepertinya Kami mendapat petunjuk dari Allah, tiba-tiba hati ini terasa tidak sreg saja, agak janggal rasanya, koq tanpa bertemu langsung, tanpa survey ke dalam ruko, tiba-tiba si kandidat langsung menyatakan OK dan deal harganya.
Satu jam kemudian, seseorang menghubungi Kami lewat WA Call, sebut saja Mr B. mengatasnamakan atasan dari Mr A, orang yang menghubungi Kami siang tadi. Dengan nada yang tenang, bijak, dan sopan dia memperkenalkan dirinya dan menyatakan tertarik untuk menyewa ruko Kami. Kami bilang, apakah tidak sebaiknya survey dulu ke dalam ruko supaya sama-sama enak dan tidak ada complaint sebelum dibuat surat perjanjian. Kemudian Mr B menyatakan dia masih ada di kota Ba***** dan baru lusa bisa survey ke ruko Kami. Tapi sebagai bukti keseriusan, Mr B bilang akan transfer DP dulu 5 juta rupiah. Waw....keren nih, inisiatifnya tinggi, padahal Kami belum minta DP tapi justru Mr B yang langsung menawarkan transfer DP.
Hati kembali nggak sreg dan pikiran hati-hati mulai muncul saat Mr B minta No rekening bank untuk tujuan transfer DP darinya. Berbekal cerita pengalaman dari teman-teman yang pernah tertipu akibat memberi nomor rekening lalu dikuras uangnya, maka Kami pilihkan nomor rekening yang sudah Kami kosongkan dan hanya tersisa 50rb rupiah saja.
Sekitar setengah jam kemudian Mr B mengkonfirmasi bahwa dia sudah transfer DP, dia lampirkan bukti transfernya dari Bank terkenal. Nah tapi ada yang aneh, yang ditransfer bukan 5jt, melainkan 7.5jt, katanya dari pihak perusahaannya salah mentransfer, harusnya yang 5jt utk DP ruko, yang 2,5jt utk keperluan dinas Mr B. Jadi Mr B minta agar yang 2.5Jt ditransfer kembali ke nomor rekeningnya.
Rupanya Mr B salah pilih korban, dikiranya Kami percaya saja dengan bukti transfernya yang ternyata editan. Setelah Kami check di sms banking,ternyata gak masuk tuh transferan 7.5jt .
Ketika Kami konfirmasi bahwa tidak ada transferan masuk, Mr B langsung kabur , nomor WA-nya gak bisa ditelepon ataupun dikirimi pesan. foto profil-nya juga lenyap. Sah, Mr B ini mau nipu, tapi gatot, gagal total.
Oh iya, Mr B pun berani kirim foto KTP-nya untuk meyakinkan Kami
, saat Kami check ke aplikasi periksa KTP, nomornya valid sih. Kami duga itu KTP orang yg hilang lalu dimanfaatkan untuk menipu.
, saat Kami check ke aplikasi periksa KTP, nomornya valid sih. Kami duga itu KTP orang yg hilang lalu dimanfaatkan untuk menipu.
Demikian pengalaman Kami, semoga bisa menghindarkan pembaca semua dari kejadian serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar