Nama Cappadocia sempat viral ketika disebut dalam salah satu adegan drama series Layangan Putus episode ke-6 yang dibintangi Reza Rahadian dan Anya Geraldine. Cappadocia terletak di Distrik Anatolia, tepatnya di dataran tinggi utara Pegunungan Taurus, TURKI. Saat ini Cappadocia menjadi salah satu objek wisata di Turki yang menjadi incaran pelancong mancanegara, termasuk dari Indonesia. Saya dan keluarga merasa beruntung pernah berkunjung ke Cappadocia ini saat musim dingin Januari 2019.
Menurut Fuat, Tour Guide yang mengantar Kami, Cappadocia artinya Wild Horse ( Kuda Liar). Dulunya Cappadocia adalah pusat agama Kristen di Turki. Banyak gunung-gunung kecil yang dijadikan rumah sekaligus gereja. Cappadocia menjadi daerah paling dingin di Turki ketika Winter ( musim dingin ), namun sekaligus menjadi daerah paling panas ketika Summer ( musim panas ), suhunya bisa mencapai 36o C.
Situs sejarah Cardak Undergroud City di Cappadocia menceritakan bahwa gunung-gunung kecil dipahat membentuk bangunan-bangunan yang indah, berfungsi sebagai gereja maupun rumah. Saat terjadi perang Salib, tentara Kristen banyak yang berlindung di dalam bangunan-bangunan tersebut. Pintunya-pun terbuat dari batu yang bisa digeser dan dikunci. Struktur bangunan tersebut bisa mencapai 11 tingkat ke bawah, hingga dapat dihuni oleh sekitar lima puluh ribuan anggota keluarga. Tak heran jika Cappadocia menjadi salah satu UNESCO World Heritage Site.
Pengalaman Naik Balon Udara di Cappadocia
Salah satu wisata menarik di Cappadocia adalah menaiki wahana balon udara ( Hot Air Baloon ). Biayanya lumayan besar, $ 235 atau sekitar 3,5 juta rupiah per-orang ( Tahun 2019 ), tetapi karena akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup, maka rasanya worth it jugalah untuk mencobanya .
Kami menyaksikan dari proses awal Balon ditiup dengan kipas angin raksasa, kemudian diberi gas Helium yang dipanaskan hingga akhirnya Balon mengembang dan berubah posisi dari rebah menjadi tegak. Lalu Kami diminta segera naik ke dalam keranjang rotan berukuran sekitar 2 x 5 meter.
Balon udara tersebut mampu mengangkat 20 orang dalam keranjang rotan ( termasuk pilot dan co pilot ). Kami dibawa naik hingga ketinggian 700 meter dari permukaan tanah.
Ada hal unik ketika Balok akan mendarat, semua penumpang diminta jongkok untuk menambah gaya gravitasi. Saat pendaratan, kru Balon udara di darat sibuk berlarian untuk mengontrol balon udara agar bisa mendarat dengan smooth.
Berada di ketinggian 700 m dari permukaan bumi memberi aensasi tersendiri |
Proses persiapan balon udara sebelum penumpang naik ke keranjang |
Gas Helium yang dipanaskan terus ditambahkan untuk membawa balon naik ke udara |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar