Senin, 03 Oktober 2022

Gara-gara "digituin", Alpukat baru 1.8 tahun terpaksa berbunga

 PERLAKUAN TIDAK SENGAJA PADA TANAMAN ALPUKAT di DEPAN RUMAH

Ketika membeli bibit Alpukat Miki di kios tanaman buah dekat rumah, kata penjualnya umurnya sudah 1 tahun lebih di jumbo bag, jadi sekitar 2-3 tahun setelah tanam, Alpukat tersebut sudah mulai berbuah katanya. Pantas saja harganya dipatok Rp 150,000, tapi lumayan murah sih utk bibit alpukat setinggi hampir 2 meter itu. Alpukat Miki tersebut kemudian berhasil ditanam pada Bulan Januari 2021, menggantikan Alpukat lama yang mati kena penyakit busuk akar setelah satu tahun ditanam.

Sesuai pesan penjual, setelah 6 bulan ditanam dan mulai muncul tunas baru, maka Alpukat mulai dipupuk NPK triple 15 atau triple 16 ( 16:16:16 ). Setelah umur 1 tahun, daunnya mulai rimbun, batangnya kurang bisa mengimbangi, akhirnya pohon menjadi agak doyong atau miring akibat tertiup angin saat hujan deras. Inisiatif spontan yang terfikirkan saat itu adalah menarik batang yang miring tersebut dengan kawat agar batang menjadi tegak kembali. Berhasil...Batang bisa tegak kembali setelah ditarik kawat drat yang dikaitkan ke penyangga kanopi rumah.

Enam bulan kemudian, terlihat batang bekas ikatan kawat menjadi membengkak. Rupanya si Alpukat menjadi terluka akibat kaitan kawat itu. "Maaf ya, Alpukat..., tidak bermaksud kejam  kepadamu..." Luka bekas ikatan kawat tersebut membentuk kalus. Dua bulan kemudian muncul tunas-tunas baru di sekitar luka tersebut. Spontan langsung dibuang saja tunas-tunas baru itu, karena malah akan menimbulkan cabang baru pikirku. Sebulan kemudian muncul bunga pada cabang yang terluka tersebut.  Hanya pada cabang itu, sedangkan di cabang satunya lagi yang tidak ada pelukaan ikatan kawat, sama sekali tidak terbentuk bunga. Hal yang sama terjadi pada cabang di bawah posisi pelukaan ikatan kawat juga tidak terbentuk bunga.


Perlakuan tidak sengaja mengikat batang dengan kawat
sehingga batang mengalami pelukaan

 

















Secara teoritis ternyata hal tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah. Perlakuan pelukaan atau dikenal dengan nama girdling memang dapat memicu pembungaan yang berlanjut pada pembuahan. Akibat pelukaan, maka terjadi penumpukan karbohidrat di bekas luka tersebut. Penumpukan karbohidrat ini akan merangsang pertumbuhan tunas baru, tetapi ketika tunas baru tersebut distop pertumbuhannya, maka karbohidrat akan dialihkan untuk perkembangan generatif ( bunga dan buah ). Jadi tindakan pembuangan tunas-tunas yang tumbuh di sekitar pelukaan itu akan menyetop pertumbuhan vegetatif dan akhirnya tumpukan karbohidrat dialihkan untuk perkembangan generatif.


Tunas baru yang tumbuh masif di sekitar pelukaan harus dibuang
 agar energi dialihkan untuk pembungaan

Ketika mulai muncul bunga, maka tanaman Alpukat tersebut langsung diberi pupuk KCL guna mencegah kerontokan bakal buah setelah bunga mengalami penyerbukan. Aplikasi pupuk KCL yang tepat yaitu dengan cara dimasukkan ke dalam lubang pupuk yang posisinya melingkar sesuai proyeksi tajuk terluar. Lubang pupuk ditutup tanah kembali agar tidak terjadi leaching ( pencucian pupuk akibat erosi permukaan ketika hujan ).


Bunga perdana Alpukat Miki berumur 1 tahun 9 bulan setelah ditanam

Penyerbukan bunga alpukat secara alami dibantu oleh serangga yang berburu nektar di bunga-bunga alpukat tersebut. Satu bulan setelah berbunga, mulailah bermunculan bakal buah yang mungil-mungil. Wah lama sekali ya 1 bulan baru menjadi bakal buah. Memang teorinya Alpukat Miki baru bisa dipanen ketika 6-7 bulan setelah berbunga. 


Penyerbukan yang sukses diikuti dengan terbentuknya bakal buah yang mungil - mungil

Selain ditentukan oleh pemupukan KCL, kerontokan bakal buah bisa dicegah dengan tetap menjaga agar tanaman tidak kekeringan. Jika curah hujan sangat kurang, maka penyiraman pagi dan sore perlu dilakukan. Curah hujan yang terlalu tinggi juga berpotensi untuk menyebabkan bunga rontok sebelum terjadinya penyerbukan.

Merawat Alpukat yang sedang berbuah agar sukses hingga panen dan buahnya besar  memerlukan beberapa perlakuan penting, salah satunya adalah pemberian bahan organik seperti pupuk kandang atau kompos agar menambah nutrisi tanah. Pantas saja ada mitos bahwa Alpukat bisa mati setelah berbunga lebat, ini terjadi karena tanaman alpukat dalam keadaan tidak sehat ketika berbunga, sehingga bunga keluar karena tanaman stress. Ketika nutrisi tidak mendukung, maka Alpukat bisa mati setelah energinya terkuras utk pembungaan dan pembesaran buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budidaya Lele dalam Ember, 2 Bulan sudah panen

Gara-gara "digituin", Alpukat baru 1.8 tahun terpaksa berbunga

  PERLAKUAN TIDAK SENGAJA PADA TANAMAN ALPUKAT di DEPAN RUMAH Ketika membeli bibit Alpukat Miki di kios tanaman buah dekat rumah, kata penju...